“Jika demikian, artinya UAS belum sampai di gerbang imigrasi Hongkong. Artinya, petugas otoritas Hongkong bukan melakukan random checking. Jelas ini ada pesanan,” katanya, di akun Twitter pribadi miliknya, @AzzamIzzulhaq, belum lama ini.
Menurut dia, yang dialami oleh ustadz Abdul Somad juga karena pihak setempat sudah mencari tahu soal profilnya. “Artinya, ada informasi yang masuk ke otoritas Hongkong mengenai profil UAS dan detail penerbangannya.
Apalagi Hongkong menerapkan bebas visa. Maka, ini bukan kebetulan. Sangat dimungkinkan ada 'permintaan'.” Indikasi adanya dugaan kuat pesanan adalah ketika Abdul Somad yang dikenal di Indonesia tetapi jika sudah di negara lain maka hal tersebut ia katakan tidak “berlaku”.
“Setenar apa pun seseorang di dalam negeri, kecuali sudah tenar se-mancanegara, ketika di luar negeri, ia menjadi 'nothing'. Ia menjadi 'something' bila ada informasi masuk.”
Sumber: Voa-Islam